Suku sunda memiliki berbagai macam kebudayaan daerah. Dari mulai pakaian tradisional, kesenian tradisional, bahasa daerah, dan masih banyak lagi. Berikut ini saya akan membahas beberapa kebudayaan mengenai suku sunda :
Jawa Barat memiliki pakaian adat yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan, baik rakyat biasan maupun bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan kebaya yang digunakan serta corak hiasnya.
Pakaian untuk laki-laki pada umumnya adalah baju takwa dan celana warna hitam, dilengkapi dengan kain dodot dan tutup kepala bendo terbuat dari kain batik halus bermotif sama dengan kain dodot. Untuk kesempatan resmi, pakaian perempuan Priangan dilengkapi dengan sehelai selendang berwarna sama dengan kebaya dan alas kakinya berupa sandal selop.
Pada bagian kebaya dari leher sampai ujung bawah kebaya surawe terdapat hiasandari pasmen, demikian pula pada sekeliling lengan dan pada seputar bawah kebaya. Sebagai penyambung belahan kebaya digunakan peniti.
Kelengkapan pakaian bagi kaum perempuan juga diperhatikan. Mereka pada umumnya memakai perhiasan gelang emas atau perak, gelang bahar, suweng pelenis baik yang terbuat dari emas atau perak, dan ali meneng. Sementara kaum laki-laki pada umumnya memakai cincin emas, hiasan jas di bagian dada, yang terdiri dari rantai emas atau perak dengan liontin dari kuku harimau.
- Wayang Golek : Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menampilkan alur sebuah cerita. Wayang Golek adalah sebuah boneka yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang Dalang dan diiringi oleh musik degung.
- Degung : Degung merupakan kesenian khas Jawa Barat yang terdri dari gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi, suling, rebab, dan sebagainya.
- Jaipong : Merupakan tarian khas Jawa Barat yang di mainkan oleh satu orang atau lebih. Penarinya pun menggunakan pakaian khas Jawa Barat. Tari ini di ciptakan pada tahun 1960 oleh seorang seniman asal Bandung yang bernama Gugum Gumbira.
- Rampak Kendang : Rampak Gendang ini adalah permainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang.
- Angklung : Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.
- Pencak Silat : Pada awalnya pencak Silat ini merupakan tarian yang menggunakan gerakan tertentu yang gerakannya itu mirip dengan gerakan bela diri. Pencak silat dimainkan oleh dua orang atau lebih, dengan memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari bahan kain yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari bahan kain yang orang sunda menyebutnya iket.
- Sisingaan : Sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa barat. Kesenian ini ditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh tabuhan gendang dan terompet. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara peringatan hari-hari bersejarah.
Bahasa Sunda (Basa Sunda) merupakan Bahasa Tradisional Indonesia yang berasal dari sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Sunda digunakan oleh orang Jawa Barat asli khususnya orang yang tinggal di daerah Tatar Sunda / Pasundan. Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap.
Di atas merupakan beberapa kesenian yan berasal dari Jawa Barat. Masih banyak kesenian yang dimiliki oleh suku sunda tersebut. Kebudayaan Jawa Barat ini merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia. Masih banyak budaya yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Sebagai generasi muda alangkah baiknya kita berusaha menjaga dan melestarikan budaya luhur agar tidak punah dan di kleim oleh bangsa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar